Jumat, 31 Mei 2013

MANUSIA DAN AGAMA



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Agama merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Permasalahan agama dewasa ini juga semakin komplek. Banyak orang yang tidak mengetahui tentang ajaran agama yang dia anut. Ajarannya saja tidak tahu bagaimana dia akan beribadah. Banyak konflik yang terjadi dalam masalah agama, baik dari dalam maupun dari luar. Masalah dari dalam antara lain merebaknya aliran sesat yang membawa nama agama, perbedaan pendapat bagi sebagian penganut agama.





















BAB II
PEMBAHASAN


A.     Pengertian Manusia dan Agama
1.      Manusia
Manusia adalah makhluk yang memiliki potensi untuk berakhlak baik (takwa) atau buruk (Fujur) akan senantiasa dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan, minum, seks, berkuasa, dan rasa aman.
Apabila potensi takwa seseorang, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku manusia dalam kehidupannya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinkif atau implusif (seperti berzina, membunuh, mencuri, minum-minuman keras atau menggunakan narkoba atau bermain judi).
Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini.
Apabila nilai – nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengendalikan diri (self control) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

2.      Agama
Agama menurut bahasa sangsekerta adalah agama berarti tidak kacau (a = tidak – agama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan.
Peraturan – peraturan berupa hukum yang harus dipatuhi baik dalam bentuk perintah yang wajib dilaksanakan maupun berupa larangan yang harus ditinggalkan.
Ada beberapa nama yang diberikan untuk agama oleh masing – masing Negara seperti:

a.       Negara Inggris menyebutkan agama dengan istilah (Religon)
b.      Negara Perancis menyebut (la religion)
c.       Negara Belanda menyebut )de Religion)
d.      Dan Negara Jerman menyebut (dei religion)
Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu: religi, religie, religion, yaitu berarti melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini merupakan usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang – ulang.
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addirn yang berarti hukum, keputuasan, dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addirn” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seseorang hamba kepada tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu.
Sedangkan menurut M Natsir agama merupakan suatu kepercayaan dan cara hidup yang mengandung faktor – faktor antara lain:
a.       Percaya kepada tuhan sebagai sumber dari segala hukum dan nilai – nilai hidup.
b.      Percaya kepada wahyu tuhan yang disampaikan kepada rasulnya.
c.       Percaya dengan adanya hubungan antara tuhan dengan manusia
d.      Percaya dengan hubungan ini dapat mempengaruhi hidupnya sehari – hari.
e.       Percaya bahwa dengan matinya seseorang, hidup rohnya tidak berakhir.
f.        Percaya dengan ibadat sebagai cara mengadakan hubungan dengan tuhan.
g.       Percaya kepada keridhoan tuhan sebagai tujuan hidup di dunia ini.
Sementara agama islam dapat di artikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan melalui para RasulNya sebagai pedoman hidup. Manusia di dunia yang berisi peraturan perintah dan larangan agar manusia memperoleh kebahagian dunia dan akhirat.


B.     Pembagian Agama
Sayyidina Ali Ra pernah bertanya kepada Rasulullah : Wahai Rasulullah ada berapakah agama itu, Rasulullah menjawab : wahai Ali Ra sesungguhnya agama itu ada tiga bagian 1. Agama Umat, 2. Agama Nabi dan yang 3. Agama Tuhan.
1. Agama Umat
Agama umat terbagi menjadi 2 bagian :
a. Amar
Dinamakan Amar, disuruh mengucapkan dua kalimah syahawat, Sholat 5 waktu, puasa, zakat, naik haji,
b. Nahi
Meninggalkan yang dialarang syariat
2. Agama Nabi
a. Iman
Iman adalah percaya kepada Tuhan siang dan malam
b. Islam
Islam adalah yang memegang Amar dan Nahi
c. Tauhid
Bersungguh – sungguh kepada Tuhan
d. Suhud
Sujud pangkat Rasulullah yang tinggi
3. Agama Tuhan
a. Siir
Sir artinya kebesaran Tuhan kita yang menjadi Nabi
b. Ilmu
Siirnya Rasulullah itulah yang menjadi Muhammad
c. Tauhid
Menjadi hayat Rasulullah Juga menjadi nyawa kepada kita
d. Ma`rifat
Menjadi perkataan Rasulullah maka inilah agama tauhid kita.


C.     Proses Pencitaan dan Kejadian Manusia Menurut Al-Quran
Asal usul manusia tidak terlepas dari figure Adam sebagai manusia pertama Adam adalah manusia yang diciptakan Allah di muka bumi dengan segala karakter kemanusiannya.
Allah merupakan sang maha pencipta, jadi Allah yang lebih memahami tentang penciptaan manusia. Dalam al-quran dijelaskan tentang penciptaan manusia antara lain dalam Q.S 23:12,13 dan 14
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ  
Artinya: “dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”. (Q.S. 23:12)
Ayat tersebut menjelaskan tentang asal penciptaan manusia dari “sulalafin min thin” (sari pati tanah). Kata sulalatin dapat diartikan dengan hasil hasil akhir dari sesuatu yang disarikan, sedangkan thin berarti tanah.
§NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ  
Artinya: “kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (Q.S. 23:13)
Pada tahap berikutnya sari pati tanah berproses menjadi menjadi nuthfah (air mani) kata nutfah berarti air yang telah bercampur (setelah terjadi pembuahan antara spermatozoa dengan ovum). Posisi utfah ini berada pada tempat yang terpilihara dan kokoh yaitu rahim.
¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ  
Artinya : “kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”.
Pada ayat 14 dijelaskan tentang tahapan reproduksi manusia setelah nuthfah. Perubahan nuthfah secara berurut menjadi ‘alaqah, mudhqhah, izham, lahmjam khalqan akhar (makhluk lain atau manusia sempurna)
Alaqah memiliki dua pengertian pertama darah yang mengental sebagai kelanjutan dari nuthfah dan kedua sesuatu yang menempel di dinding rahim
Mudhghah berarti segumpal daging yang merupakan proses penciptaan manusia sebagai kelanjutan dari alaqah.
Izham (tulang belulang) selanjutnya di balut dengan lahm (daging) ini sudah mulai menampakan bentuk bagian tubuh.


D.    Tujuan Hidup dan Tugas Manusia Sebagai Khalifah
1.      Tujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah SWT (ibadah).
Tujuan hidup manusia ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Q.S .51:56
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ  
Artinya: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Jadi, semua aktifitas hidup yang dilakukan oleh seseorang manusia yang dilandasi dengan sikap ketundukan jiwa terhadap sang tahlik merupakan ibadah.


2.      Tugas Manusia
Tugas manusia dimuka bumi adalah sebagai khalifah. Khalifah berarti pemimpin, wakil, pengelola dan pemilihara.
Tugas manusia sebagai khalifah dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S. 2:30,
Artinya: “Ingatlah Ketika Tuhanmu berfirman Kepada para malaikat”
“Sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuja engkau dan mensucikan engkau” (Q.S. 2:30)
Khalifah Allah Berarti wakil atau pengganti yang memegang mandate Allah Untuk Mewujudkan Kemakmuran di muka bumi.
Tugas manusia sebagai khalifah juga dipahami sebagai makhluk yang bertugas mengurus dan menjaga alam dengan baik agar terciptanya kehidupan yang baik bagi semua makhluk Allah

E.     Peran Agama Islam dalam Kehidupan.
Agama Islam memiliki peranan dalam kehidupan manusia. Peranan tersebut adalah sebagai pedoman yang mencakup hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan hidup, dan sebagai sumber nilai dalam kehidupan manusia.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT membimbing manusia ke arah yang lurus. Manusia harus sadar darimana mereka berasal, kepada siapa mereka akan kembali, kepada siapa mereka meminta pertolongan, dan kepada siapa mereka berterima kasih.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia bertujuan untuk membentuk seseorang yang berakhlak mulia, peduli dengan orang lain, bergaul dan memelihara hubungan yang baik antara sesama umat manusia. Islam juga mengajarkan bahwa dalam menyelesaikan urusan dengan orang lain harus dengan cara damai, dan menggunakan akal yang sehat.
Peran agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan lingkungan hidup menjadikan manusia memelihara lingkungan hidup dengan baik. Manusia menggunakan alam sebagai tempat hidup, sumber pangan, bahan industri dan untuk keperluan lainnya. Namun, manusia harus ingat bahwa penggunaannya harus efisien agar lingkungan hidup terhindar dari bencana alam dan generasi berikutnya dapat menikmati indahnya lingkungan hidup yang diciptakan oleh Sang Khalik.
Agama Islam sebagai sumber nilai dalam kehidupan manusia membuat perilaku manusia berpegang pada Islam. Nilai yang berada dalam masyarakat dibagi menjadi dua kategori yaitu nilai fundamental dan nilai instrumental.
Nilai fundamental adalah nilai dasar. Nilai dasar bersifat abadi yang harus berlaku dan wajib diberlakukan tanpa mengingat ruang dan waktu. Nilai ini menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Nilai instrumental adalah nilai yang sifatnya tidak abadi, penggunaannya dibatasi oleh ruang dan waktu. Pada umumnya, nilai instrumental menyangkut hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan hidup.
















BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah penyusun sampikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa agama sangat memegang peranan penting dalam menyatukan langkah hidup. Seseorang terutama katiannya dengan tujuan diciptakannya manusia yaitu untuk beribadah yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT, dan juga kaitannya dengan tugas dan fungsi manusia yaitu sebagai khalifah dimuka bumi.
Agama merupakan landasan atau pondasi dalam bergerak atau menjalankan amanah. Agama menentukan tingkah laku manusia. Untuk mencapai tujuan sebagai makhluk individual manusia harus bisa dibedakan mana yang haq dan mana ang bathil.

















DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Ali, H.M. Agama Islam. Jakarta. 1993/1995. Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. Psikologi Belajar Agama. Bandung: 2003, Pustaka Bani Qurais.
Al-Akhad. Abbas Mahmud, Ketuhanan Sepanjang Ajaran Agama – Agama Dan Pemikiran Manusia. Jakarta: 1981, Bulan Bintang

Tidak ada komentar: