Jumat, 31 Mei 2013

Makalah Ilmu Sejarah



PENDAHULUAN

Makalah ini akan menerangkan dan membahas tentang ”Ilmu Sejarah” yang meliputi:
1.      Pengertian Ruang Lingkup Sejarah
2.      Metode dan Ilmu Bantu Sejarah
3.      Tujuan dan Kegunaan Ilmu Sejarah
4.      Hubungan Sejarah Dengan Ilmu Sosial Lainnya
5.      Konsep Ilmu Sejarah

Setelah mempelajari ilmu sejarah ini, diharapkan anda akan memahami tentang ilmu sejarah, lebih khusus tentang materi:
A.     Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
B.     Metode dan ilmu Bantu Sejarah
C.     Tujuan dan Kegunaan Sejarah
D.     Sejarah Perkembangan Sejarah
E.      Hubungan Ilmu Sejarah Dengan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya.













ILMU SEJARAH

1.      Pengertian Ruang lingkup Sejarah
Istilah sejarah berasal dari bahasa arab, yakni dari kata syaratun (dibaca syajarah), yang memliki [ohon kayu. Arti pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesenambungan (komunitas).
Ada penelitian yang menganggap bahwa arti kata sejarah tidak sama dengan kata sejarah, sebab sejarah bukan hanya bermakna sebagai pohon keluarga, asal usul atau silsilah. Dengan demikian  pengertian sejarah yang dipahami sekarang ini dari alih bahasa inggris, yakni histori yang bersumber dari bahasa yunani kono hirtorika yang berarti belajar dengan cara bertanya – tanya kata historia di artikan sebagai telcahan mengenai gejala – gejala (terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologis.
Arti sejarah yang dikaitkan dengan arti kata sejarah dan dihitungkan pula dengan kata history, bersumber dari kata historia (bahasa Yunani kono) dapat disimpulkan bahwa arti kata sejarah sendiri memiliki makna sebagai cerita atau kejadian yang benar – benar telah terjadi pada masa lalu.

2.      Metode dan Ilmu Bantu Sejarah
Menggambarkan permasalahan atau pertanyaan untuk diselidiki antara lain:
1.      Mencari sumber tentang  fakta historis
2.      Meringkas dan mengevaluasi sumber – sumber historis, dan
3.      Menyajikan fakta – fakta yang bersangkutan dalam suatu kerangka interfektif
Secara  sederhana, ismaun mengemukakan bahwa dalam metode sejarah meliputi:
1.      Heuristik (pengumpulan sumber – sumber)
2.      Kritik atau analisis sumber (eksternal dan internal)
3.      Interprestasi
4.      Historiografi (penulisan sejarah)
Sjamsuddin merincikan ada tujuh kriteria yang dipersyaratkan sebagai sejarawan sebagai berikut:
1.      Kemampuan praktis dan mengartikulasi dan mengekspresikan pengetahuannya secara menarik, baik secara tertulis maupun lisan.
2.      Kecakapan membaca dan / atau berbicara dalam satu atau dua bahasa asing atau daerah
3.      Menguasai satu ataulebih disiplin kedua, terutama ilmu-ilmu sosial lain, seperti antropologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, atau ilmu-ilmu kemanusiaan {humaniora}, seperti filsafat, seni atau sastra
4.      Kelengkapan dalam penggunaan pemahaman (Insihgt) psikologi, kemampuan imajinasi, dan empati
5.      Kemampuan membedakan antara profesi sejarah dan sekedar hobi antikuarian yaitu pengumpulan benda-benda antik
6.      Pendidikan yang luas (Broad Culture) selama hidup sejak dari masa kecil
7.      Dedikasi pada profesi dan integritas pribadi, baik secara sejarawan peneliti maupun sebagai sejarawan pendidik
Dikemukakan pula oleh Gray bahwa seorang sejarahwan minimal memiliki enam tahap dalam penelitian
sejarah:
1.      Memilih suatau topik yang sesuai
2.      Mengusut semua evidensi/bukti yang relevan dengan topik
3.      Membuat catatan-catatan penting dan relevan dengan topik yang ditemukan ketika penelitian diadakan
4.      Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan atau melakukam kritik sumber secara ekternal dan internal
5.      Mengusut hasil- hasil penelitian dengan mengumpulkan catatan fakta- fakta secara sistematis
6.      Menyajikan dalam suatu cara yang menarik serta mengkomunikasikannya kepada para pembaca dengan menarik pula.

Sedangkan sebagai ilmu bantu sejarah terdiri atas hal-hal sebagai berikut:
1.      Paleontologi
Yaitu ilmu tentang bentuk-bentuk kehidupan purba yang pernah ada di permukaan bumi, terutama fosil-fosil.
2.      Arkeologi
Yaitu kajian ilmiah mengenai hasil kebudayaan baik dalam periode prasejarah maupun periode sejarah yang ditemukan melalui eskavasi-eskavasi di situs-situs arkeologi.
3.      Paleontrofologi
Yaitu ilmu tentang manusia-manusia purba atau antropologi ragawi.
4.      Paleografi
Yaitu kajian tentang tulisan-tulisan kuno, termsuk ilmu membaca dan penentuan waktu / tanggal / tahun.
5.      Epigrafi
Yaitu pengetahuan tentang cara membaca, menentukan waktu serta menganalisis tulisan kuno pada benda-benda yang dapat bertahan lama (batu, logam dan sebagainya).
6.      Ikonografi
Yaitu area-area atau patung-patung kuno sejak zaman prasejarah maupun sejarah.
7.      Numismatik
Yaitu tentang ilmu mata uang, asal usul, tekhnik pembuatan dan mitologi.
8.      Ilmu Keramik
      Yaitu kajian tentang barang-barang untuk tembikar dan porselen.


9.      Geneologi
Yaitu pengetahuan tentang asal usul nenek moyang atau asal mula keluarga seseorang maupun beberapa orang
10.  Filologi
      Yaitu ilmu tentang naskah – naskah kuno
11.  Bahasa
Yaitu penguasaan tentang beberapa bahasa, baik bahasa asing maupun bahasa daerah yang diperlukan dalam penelitian sejarah.
12.  Statistik
Sebagai persentasi analisis dan interprestasi angka – angka terutama dalam Quantohistory atau Cliometry.
13.  Etnografi
Merupakan kajian bagian antropologi tentang deskripsi dan analisis kebudayaan suatu masyarakat tertentu.

3.      Tujuan dan Kegunaan Ilmu Sejarah
Secara rina dan sistematis notosusanto mengindenfikasi empat jenis kegunaan sejarah antara lain:
1.      Fungsi Edukatif
Artinya bahwa sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun keaktifan – keaktifan. Hal ini dikemukakan dalam ungkapan john seeley yang mempertautkan masa lampau dengan masa sekarang, oleh karena itu penting pula ungkapan. Ungkapan yaitu belajarlah dari sejarah atau sejarah yang mengajarkan kita.
2.      Fungsi Impiratif
Artinya mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilmu. Contohny: melalui belajar sejarah perjuangan bangsa, kita dapat terilhami untuk meniru dan bila perlu ”menciptaka” peristiwa serupa yang lebih besar dan paling tidak dengan belajar sejarah dapat memperkuat spirit dan moral. Meminjam filsuf spritual prancis henry bergson sebagai elan vital, yaitu sebagai energi hidup atau daya pendorong hidup yang memungkinkan segala pergerakan dalam kehidupan dan tindak tanduk manusia
3.      Fungsi Instruktif
Bahwa dengan belajar dapat berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu kejuruan atau keterampilan tertentu seperti nafigasi, jurnalistik, senjata/ militer dan sebagainya.
4.      Fungsi Rekreasi
Artinya dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupun keindahan. Seorang pembelajar sejarah dapat terpesona oleh kisah sejarah yang mengagumkan atau menarik perhatian pembaca, baik itu berupa roman maupun cerita – cerita peristiwa lainnya. Selain itu, sejarah dapat memberikan rasa kesenangan lainya, seperti ”pesona perlawatan” yang dipaparkan dan digambarkan kepada kita melalui berbagai evidensi dan imaji. Sebagai dengan mempelajari berbagai peristiwa menarik diberbagai tempat, negara dan bangsa kita ibarat berwisata ke berbagai negara di dunia.

4.      Hubungan Sejarah Dengan Ilmu Sosial Lainnya
1.      Hubungan Sejarah Dengan Sosiologi
Hal ini lebih tepat lagi dengan cepatnya perubahan sosial jelas menarik perhatian bukan saja sejarahwan, tetapi juga sosiologiwan. Sebab para sosiologiwan yang menganalis berbagai persyaratan pembangunan pertanian dan industri di negara – negara yang disebut negara berkembang memperoleh kesan yang mereka kaji adalah tentang perubahan waktu ke waktu, dengan kata lain sejarah.
2.      Hubungan Sejarah Dengan Antropologi
Hubungan ini dapat dilihat karena kedua disiplin ini memiliki persamaan yang menempatkan manusia sebagai subjek dan objek kajiannya, lazimnya mencakup bebagai dimensi kehidupan. Disamping memiliki titik perbedaan, kedua disiplin itu juga memiliki persamaan. Bila sejarah membatasi diri pada pengambaran suatu peristiwa sebagai proses dimasa lampau dalam bentuk cerita secara einmalig ”sekali terjadi”. Hal ini tidak termasuk bidang kajian antropologi, namun jika suatu pengambaran sejarah menampilkan suatu masyarakat di masa lampau dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik religi dan kesenian maka gambaran tersebut mencakup unsur – unsur kebudayaan.
3.      Hubungan Antropologi Budaya Dengan Sejarah
Pertama, makna kebudayaan telah semakin meluas karena makin luasnya perhatian para sejarahwan, sosiologiwan, mengkritisi sastra, dan lain – lain. Semakin dicuurahkan kepada kebudayaan populer, yakni sikap – sikap dan nilai- nilai masyarakat awam serta pengungkapannya kedalam kesenian rakyat, lagu – lagu rakyat, cerita rakyat, festival rakyat dan lain – lain.
Kedua, semakin luasnya makna kebudayaan semakin meningkat pula kecendrungan untuk menganggap kebudayaan sebagai sesuatu yang aktif bukan pasif.
4.      Hubungan Sejarah Dengan Psikologi
Relevasi kedua disiplin itu bagi sejarah adalah penting karena bertolak dari asumsi ”jika kepribadian dasar berbeda – beda antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya, pastilah ia berbada – beda pula antara satu periode dan periode lainnya”. Selain itu, pendekatan psikologis paling tidak dapat dilakukan  melalui tiga cara.
Pertama, sejarahwan terbatas dari asumsi yang hanya berdasarkan akal sehat tentang sifat manuasia.
Kedua, tiori para ahli psikologi memberikan sumbangan terhadap proses kritik sumber.
Ketiga ada sumbangan dari para ahli psikologi bagi sejarah yakni para ahli psikologi telah banyak memberi perhatian pada ”psikologi pengikut” disampin pada ”psokologi pemimpin”.


5.      Hubungan Sejarah Dengan Geografi
Hubungan ini dapat dilihat dari suatu aksioma bahwa setiap peristiwa sejarah senantiasa memilki lingkup temporal dan spasial (waktu dan ruang), dimana keduanya merupakan faktor yang membatasi fenomena sejarah tertentu berbagai unit (kesatuan). Apakah itu perang, riwayat hidup, kerajaan dan lain sebagainya.
Mengenai kedekatan ilmu geografi dan sejarah tersebut, ibarat sekutu lama sejak zaman geografiwan sudah demikian terkait, ibarat terkaitnya pelaku, waktu dan ruang secara terpadu.
6.      Hubungan Sejarah  Dengan Ilmu Ekonomi
Terbentuknya jaringan navigasi atau transpoortasi perdagangan disatu pihak dan pihak lain, serta jaringan daerah industri dan bahan mentah mengakibatkan munculnya suatu sistem global ekonomi. Lahirnya sistem global ekonomi tersebut memiliki implikasi yang sangat luas dan mendalam tidak hanya pada bidak ekonomi saja, tetapi erat hubungannya dengan bidang lain misalnya bidang politk.
7.      Hubungan Sejarah Dengan Ilmu Politik
Politik adalah sejarah masa kini, dan sejarah adalah politik masa lampau.

5.      Konsep Ilmu Sejarah
1.      Perubahan
Istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang menjdi ”tampil berbeda”. Konsep demikian penting dalam sejarah dan pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri pada hakekatnya adalah perubahan.
2.      Peristiwa
Sebagai keunikan dalam suatu kejadian yang menarik atau luar biasa. Dalam penelitian sejarah peristiwa selalu menjadi objek kajian, mengingat salah satu karakteristik ilmu sejarah adalah mencari keunikan ”yang terjadi pada suatu peristwa tertentu dengan penekanan pada tradisi – tradisi relativisme
3.      Sebab dan Akibat
Sebab adalah faktor – faktor determinan fenomena pendahulu yang mendorong terjadinya sesuatu perbuatan, perubahan maupun peristiwa sedangkan akibat adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau hasil suatu perbuatan maupun dampak dan peristiwa.
4.      Hasionalisme
Rasa kebangsaan, dimana kepentingan negara dan bangsa mendapat peerhatian besar dalam kehidupan bernegara.
5.      Kemerdkaan atau kebebasan
Nilai utama dalam kehidupan politik bagi setiap ngara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa diagungkan sekalipun tidak selamanya di praktikkan.
6.      Kolonialisme
Merujuk pada bagian imprialisme dalam ekspansi bangsa – bangsa Eropa barat keberbagai wilayah lainnya didunia sejak abad ke-15 dan 16
7.      Revolusi
Merujuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang radikal, berlansung cepat dan besar – besaran.
8.      Fasisme/ Facism
Adalah nama pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalisme yang sempit, rasialis, meliteristis dan imperialis
9.      Komonisme
Merupakan suatu impian untuk meciptakan masyarakt ideal yang dapat mensejahterakan semua manusia melalui rangkaian program akumulasi modal antikapitalis atau westernisasi secara cepat melalui berbagai revisi ajaran karl marx.

10.  Peradaban/ civilization
Merupakan suatu konsep yang merujuk pada suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat yang mewariskan dari generasi ke generasi
11.  Perbudakan/ Siavery
Suatu istilah yang menggambarkan suatu kondisi dimana seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak.
12.  Waktu
Konsep waktu dalam hal ini (hari, tanggal, bulan, tahun, windu dan abad) merupakan konsep ensensial dalam sejarah
13.  Feminisme
Adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dan subordinasi pria
14.  Liberalisme
Merajuk pada kebebasan seluas - luasnya
15.  Konervatisme
Meyakini bahwa realitas suatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya











DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 1992. Materi Pokok Pendidikan IPS-2: Buku I. Modul I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Abdulsyani. 1987. Sosiologi Kriminalitas. Bandung: Ramadja Karya.
Abdullah, Taufik. 2006. Ilmu Sosial dan Tantangan Zaman. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


MANUSIA DAN AGAMA



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Agama merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Permasalahan agama dewasa ini juga semakin komplek. Banyak orang yang tidak mengetahui tentang ajaran agama yang dia anut. Ajarannya saja tidak tahu bagaimana dia akan beribadah. Banyak konflik yang terjadi dalam masalah agama, baik dari dalam maupun dari luar. Masalah dari dalam antara lain merebaknya aliran sesat yang membawa nama agama, perbedaan pendapat bagi sebagian penganut agama.





















BAB II
PEMBAHASAN


A.     Pengertian Manusia dan Agama
1.      Manusia
Manusia adalah makhluk yang memiliki potensi untuk berakhlak baik (takwa) atau buruk (Fujur) akan senantiasa dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan, minum, seks, berkuasa, dan rasa aman.
Apabila potensi takwa seseorang, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku manusia dalam kehidupannya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinkif atau implusif (seperti berzina, membunuh, mencuri, minum-minuman keras atau menggunakan narkoba atau bermain judi).
Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini.
Apabila nilai – nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengendalikan diri (self control) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

2.      Agama
Agama menurut bahasa sangsekerta adalah agama berarti tidak kacau (a = tidak – agama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan.
Peraturan – peraturan berupa hukum yang harus dipatuhi baik dalam bentuk perintah yang wajib dilaksanakan maupun berupa larangan yang harus ditinggalkan.
Ada beberapa nama yang diberikan untuk agama oleh masing – masing Negara seperti:

a.       Negara Inggris menyebutkan agama dengan istilah (Religon)
b.      Negara Perancis menyebut (la religion)
c.       Negara Belanda menyebut )de Religion)
d.      Dan Negara Jerman menyebut (dei religion)
Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu: religi, religie, religion, yaitu berarti melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini merupakan usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang – ulang.
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addirn yang berarti hukum, keputuasan, dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addirn” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seseorang hamba kepada tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu.
Sedangkan menurut M Natsir agama merupakan suatu kepercayaan dan cara hidup yang mengandung faktor – faktor antara lain:
a.       Percaya kepada tuhan sebagai sumber dari segala hukum dan nilai – nilai hidup.
b.      Percaya kepada wahyu tuhan yang disampaikan kepada rasulnya.
c.       Percaya dengan adanya hubungan antara tuhan dengan manusia
d.      Percaya dengan hubungan ini dapat mempengaruhi hidupnya sehari – hari.
e.       Percaya bahwa dengan matinya seseorang, hidup rohnya tidak berakhir.
f.        Percaya dengan ibadat sebagai cara mengadakan hubungan dengan tuhan.
g.       Percaya kepada keridhoan tuhan sebagai tujuan hidup di dunia ini.
Sementara agama islam dapat di artikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan melalui para RasulNya sebagai pedoman hidup. Manusia di dunia yang berisi peraturan perintah dan larangan agar manusia memperoleh kebahagian dunia dan akhirat.


B.     Pembagian Agama
Sayyidina Ali Ra pernah bertanya kepada Rasulullah : Wahai Rasulullah ada berapakah agama itu, Rasulullah menjawab : wahai Ali Ra sesungguhnya agama itu ada tiga bagian 1. Agama Umat, 2. Agama Nabi dan yang 3. Agama Tuhan.
1. Agama Umat
Agama umat terbagi menjadi 2 bagian :
a. Amar
Dinamakan Amar, disuruh mengucapkan dua kalimah syahawat, Sholat 5 waktu, puasa, zakat, naik haji,
b. Nahi
Meninggalkan yang dialarang syariat
2. Agama Nabi
a. Iman
Iman adalah percaya kepada Tuhan siang dan malam
b. Islam
Islam adalah yang memegang Amar dan Nahi
c. Tauhid
Bersungguh – sungguh kepada Tuhan
d. Suhud
Sujud pangkat Rasulullah yang tinggi
3. Agama Tuhan
a. Siir
Sir artinya kebesaran Tuhan kita yang menjadi Nabi
b. Ilmu
Siirnya Rasulullah itulah yang menjadi Muhammad
c. Tauhid
Menjadi hayat Rasulullah Juga menjadi nyawa kepada kita
d. Ma`rifat
Menjadi perkataan Rasulullah maka inilah agama tauhid kita.


C.     Proses Pencitaan dan Kejadian Manusia Menurut Al-Quran
Asal usul manusia tidak terlepas dari figure Adam sebagai manusia pertama Adam adalah manusia yang diciptakan Allah di muka bumi dengan segala karakter kemanusiannya.
Allah merupakan sang maha pencipta, jadi Allah yang lebih memahami tentang penciptaan manusia. Dalam al-quran dijelaskan tentang penciptaan manusia antara lain dalam Q.S 23:12,13 dan 14
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ  
Artinya: “dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”. (Q.S. 23:12)
Ayat tersebut menjelaskan tentang asal penciptaan manusia dari “sulalafin min thin” (sari pati tanah). Kata sulalatin dapat diartikan dengan hasil hasil akhir dari sesuatu yang disarikan, sedangkan thin berarti tanah.
§NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ  
Artinya: “kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (Q.S. 23:13)
Pada tahap berikutnya sari pati tanah berproses menjadi menjadi nuthfah (air mani) kata nutfah berarti air yang telah bercampur (setelah terjadi pembuahan antara spermatozoa dengan ovum). Posisi utfah ini berada pada tempat yang terpilihara dan kokoh yaitu rahim.
¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ  
Artinya : “kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”.
Pada ayat 14 dijelaskan tentang tahapan reproduksi manusia setelah nuthfah. Perubahan nuthfah secara berurut menjadi ‘alaqah, mudhqhah, izham, lahmjam khalqan akhar (makhluk lain atau manusia sempurna)
Alaqah memiliki dua pengertian pertama darah yang mengental sebagai kelanjutan dari nuthfah dan kedua sesuatu yang menempel di dinding rahim
Mudhghah berarti segumpal daging yang merupakan proses penciptaan manusia sebagai kelanjutan dari alaqah.
Izham (tulang belulang) selanjutnya di balut dengan lahm (daging) ini sudah mulai menampakan bentuk bagian tubuh.


D.    Tujuan Hidup dan Tugas Manusia Sebagai Khalifah
1.      Tujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah SWT (ibadah).
Tujuan hidup manusia ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Q.S .51:56
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ  
Artinya: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Jadi, semua aktifitas hidup yang dilakukan oleh seseorang manusia yang dilandasi dengan sikap ketundukan jiwa terhadap sang tahlik merupakan ibadah.


2.      Tugas Manusia
Tugas manusia dimuka bumi adalah sebagai khalifah. Khalifah berarti pemimpin, wakil, pengelola dan pemilihara.
Tugas manusia sebagai khalifah dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S. 2:30,
Artinya: “Ingatlah Ketika Tuhanmu berfirman Kepada para malaikat”
“Sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuja engkau dan mensucikan engkau” (Q.S. 2:30)
Khalifah Allah Berarti wakil atau pengganti yang memegang mandate Allah Untuk Mewujudkan Kemakmuran di muka bumi.
Tugas manusia sebagai khalifah juga dipahami sebagai makhluk yang bertugas mengurus dan menjaga alam dengan baik agar terciptanya kehidupan yang baik bagi semua makhluk Allah

E.     Peran Agama Islam dalam Kehidupan.
Agama Islam memiliki peranan dalam kehidupan manusia. Peranan tersebut adalah sebagai pedoman yang mencakup hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan hidup, dan sebagai sumber nilai dalam kehidupan manusia.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT membimbing manusia ke arah yang lurus. Manusia harus sadar darimana mereka berasal, kepada siapa mereka akan kembali, kepada siapa mereka meminta pertolongan, dan kepada siapa mereka berterima kasih.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia bertujuan untuk membentuk seseorang yang berakhlak mulia, peduli dengan orang lain, bergaul dan memelihara hubungan yang baik antara sesama umat manusia. Islam juga mengajarkan bahwa dalam menyelesaikan urusan dengan orang lain harus dengan cara damai, dan menggunakan akal yang sehat.
Peran agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan lingkungan hidup menjadikan manusia memelihara lingkungan hidup dengan baik. Manusia menggunakan alam sebagai tempat hidup, sumber pangan, bahan industri dan untuk keperluan lainnya. Namun, manusia harus ingat bahwa penggunaannya harus efisien agar lingkungan hidup terhindar dari bencana alam dan generasi berikutnya dapat menikmati indahnya lingkungan hidup yang diciptakan oleh Sang Khalik.
Agama Islam sebagai sumber nilai dalam kehidupan manusia membuat perilaku manusia berpegang pada Islam. Nilai yang berada dalam masyarakat dibagi menjadi dua kategori yaitu nilai fundamental dan nilai instrumental.
Nilai fundamental adalah nilai dasar. Nilai dasar bersifat abadi yang harus berlaku dan wajib diberlakukan tanpa mengingat ruang dan waktu. Nilai ini menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Nilai instrumental adalah nilai yang sifatnya tidak abadi, penggunaannya dibatasi oleh ruang dan waktu. Pada umumnya, nilai instrumental menyangkut hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan hidup.
















BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah penyusun sampikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa agama sangat memegang peranan penting dalam menyatukan langkah hidup. Seseorang terutama katiannya dengan tujuan diciptakannya manusia yaitu untuk beribadah yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT, dan juga kaitannya dengan tugas dan fungsi manusia yaitu sebagai khalifah dimuka bumi.
Agama merupakan landasan atau pondasi dalam bergerak atau menjalankan amanah. Agama menentukan tingkah laku manusia. Untuk mencapai tujuan sebagai makhluk individual manusia harus bisa dibedakan mana yang haq dan mana ang bathil.

















DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Ali, H.M. Agama Islam. Jakarta. 1993/1995. Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. Psikologi Belajar Agama. Bandung: 2003, Pustaka Bani Qurais.
Al-Akhad. Abbas Mahmud, Ketuhanan Sepanjang Ajaran Agama – Agama Dan Pemikiran Manusia. Jakarta: 1981, Bulan Bintang