PENDAHULUAN
Makalah ini akan menerangkan
dan membahas tentang ”Ilmu Sejarah” yang meliputi:
1. Pengertian Ruang Lingkup Sejarah
2. Metode dan Ilmu Bantu Sejarah
3. Tujuan dan Kegunaan Ilmu Sejarah
4. Hubungan Sejarah Dengan Ilmu Sosial
Lainnya
5. Konsep Ilmu Sejarah
Setelah mempelajari ilmu
sejarah ini, diharapkan anda akan memahami tentang ilmu sejarah, lebih khusus
tentang materi:
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
B. Metode dan ilmu Bantu Sejarah
C. Tujuan dan Kegunaan Sejarah
D. Sejarah Perkembangan Sejarah
E. Hubungan Ilmu Sejarah Dengan Ilmu- Ilmu
Sosial Lainnya.
ILMU SEJARAH
1.
Pengertian Ruang lingkup Sejarah
Istilah
sejarah berasal dari bahasa arab, yakni dari kata syaratun (dibaca syajarah),
yang memliki [ohon kayu. Arti pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian,
perkembangan atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu
kesenambungan (komunitas).
Ada
penelitian yang menganggap bahwa arti kata sejarah tidak sama dengan kata
sejarah, sebab sejarah bukan hanya bermakna sebagai pohon keluarga, asal usul
atau silsilah. Dengan demikian
pengertian sejarah yang dipahami sekarang ini dari alih bahasa inggris,
yakni histori yang bersumber dari bahasa yunani kono hirtorika yang berarti
belajar dengan cara bertanya – tanya kata historia di artikan sebagai telcahan
mengenai gejala – gejala (terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologis.
Arti
sejarah yang dikaitkan dengan arti kata sejarah dan dihitungkan pula dengan
kata history, bersumber dari kata historia (bahasa Yunani kono) dapat
disimpulkan bahwa arti kata sejarah sendiri memiliki makna sebagai cerita atau
kejadian yang benar – benar telah terjadi pada masa lalu.
2.
Metode dan Ilmu Bantu Sejarah
Menggambarkan
permasalahan atau pertanyaan untuk diselidiki antara lain:
1. Mencari sumber tentang fakta historis
2. Meringkas dan mengevaluasi sumber – sumber
historis, dan
3. Menyajikan fakta – fakta yang bersangkutan
dalam suatu kerangka interfektif
Secara sederhana, ismaun mengemukakan bahwa dalam
metode sejarah meliputi:
1. Heuristik (pengumpulan sumber – sumber)
2. Kritik atau analisis sumber (eksternal dan
internal)
3. Interprestasi
4. Historiografi (penulisan sejarah)
Sjamsuddin merincikan
ada tujuh kriteria yang dipersyaratkan sebagai sejarawan sebagai berikut:
1. Kemampuan praktis dan mengartikulasi dan
mengekspresikan pengetahuannya secara menarik, baik secara tertulis maupun
lisan.
2. Kecakapan membaca dan / atau berbicara
dalam satu atau dua bahasa asing atau daerah
3. Menguasai satu ataulebih disiplin kedua,
terutama ilmu-ilmu sosial lain, seperti antropologi, sosiologi, ilmu politik,
ilmu ekonomi, atau ilmu-ilmu kemanusiaan {humaniora}, seperti filsafat, seni
atau sastra
4. Kelengkapan dalam penggunaan pemahaman (Insihgt)
psikologi, kemampuan imajinasi, dan empati
5. Kemampuan membedakan antara profesi
sejarah dan sekedar hobi antikuarian yaitu pengumpulan benda-benda antik
6. Pendidikan yang luas (Broad Culture)
selama hidup sejak dari masa kecil
7. Dedikasi pada profesi dan integritas
pribadi, baik secara sejarawan peneliti maupun sebagai sejarawan pendidik
Dikemukakan
pula oleh Gray bahwa seorang sejarahwan minimal memiliki enam tahap dalam
penelitian
sejarah:
1. Memilih suatau topik yang sesuai
2. Mengusut semua evidensi/bukti yang relevan
dengan topik
3. Membuat catatan-catatan penting dan
relevan dengan topik yang ditemukan ketika penelitian diadakan
4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi
yang telah dikumpulkan atau melakukam kritik sumber secara ekternal dan
internal
5. Mengusut hasil- hasil penelitian dengan
mengumpulkan catatan fakta- fakta secara sistematis
6. Menyajikan dalam suatu cara yang menarik
serta mengkomunikasikannya kepada para pembaca dengan menarik pula.
Sedangkan
sebagai ilmu bantu sejarah terdiri atas hal-hal sebagai berikut:
1. Paleontologi
Yaitu ilmu tentang
bentuk-bentuk kehidupan purba yang pernah ada di permukaan bumi, terutama
fosil-fosil.
2. Arkeologi
Yaitu kajian ilmiah mengenai
hasil kebudayaan baik dalam periode prasejarah maupun periode sejarah yang
ditemukan melalui eskavasi-eskavasi di situs-situs arkeologi.
3. Paleontrofologi
Yaitu ilmu tentang
manusia-manusia purba atau antropologi ragawi.
4. Paleografi
Yaitu kajian
tentang tulisan-tulisan kuno, termsuk ilmu membaca dan penentuan waktu /
tanggal / tahun.
5. Epigrafi
Yaitu pengetahuan
tentang cara membaca, menentukan waktu serta menganalisis tulisan kuno pada
benda-benda yang dapat bertahan lama (batu, logam dan sebagainya).
6. Ikonografi
Yaitu area-area
atau patung-patung kuno sejak zaman prasejarah maupun sejarah.
7. Numismatik
Yaitu tentang
ilmu mata uang, asal usul, tekhnik pembuatan dan mitologi.
8. Ilmu Keramik
Yaitu kajian tentang barang-barang untuk
tembikar dan porselen.
9. Geneologi
Yaitu pengetahuan
tentang asal usul nenek moyang atau asal mula keluarga seseorang maupun
beberapa orang
10. Filologi
Yaitu ilmu tentang naskah – naskah kuno
11. Bahasa
Yaitu penguasaan
tentang beberapa bahasa, baik bahasa asing maupun bahasa daerah yang diperlukan
dalam penelitian sejarah.
12. Statistik
Sebagai persentasi
analisis dan interprestasi angka – angka terutama dalam Quantohistory atau Cliometry.
13. Etnografi
Merupakan kajian
bagian antropologi tentang deskripsi dan analisis kebudayaan suatu masyarakat
tertentu.
3.
Tujuan dan Kegunaan Ilmu Sejarah
Secara rina
dan sistematis notosusanto mengindenfikasi empat jenis kegunaan sejarah antara
lain:
1. Fungsi Edukatif
Artinya bahwa
sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun keaktifan – keaktifan.
Hal ini dikemukakan dalam ungkapan john seeley yang mempertautkan masa lampau
dengan masa sekarang, oleh karena itu penting pula ungkapan. Ungkapan yaitu
belajarlah dari sejarah atau sejarah yang mengajarkan kita.
2. Fungsi Impiratif
Artinya mempelajari
sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilmu. Contohny: melalui belajar sejarah
perjuangan bangsa, kita dapat terilhami untuk meniru dan bila perlu ”menciptaka”
peristiwa serupa yang lebih besar dan paling tidak dengan belajar sejarah dapat
memperkuat spirit dan moral. Meminjam filsuf spritual prancis henry bergson
sebagai elan vital, yaitu sebagai energi hidup atau daya pendorong hidup yang
memungkinkan segala pergerakan dalam kehidupan dan tindak tanduk manusia
3. Fungsi Instruktif
Bahwa dengan
belajar dapat berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu kejuruan atau
keterampilan tertentu seperti nafigasi, jurnalistik, senjata/ militer dan
sebagainya.
4. Fungsi Rekreasi
Artinya dengan
belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupun keindahan. Seorang
pembelajar sejarah dapat terpesona oleh kisah sejarah yang mengagumkan atau
menarik perhatian pembaca, baik itu berupa roman maupun cerita – cerita
peristiwa lainnya. Selain itu, sejarah dapat memberikan rasa kesenangan lainya,
seperti ”pesona perlawatan” yang dipaparkan dan digambarkan kepada kita melalui
berbagai evidensi dan imaji. Sebagai dengan mempelajari berbagai peristiwa
menarik diberbagai tempat, negara dan bangsa kita ibarat berwisata ke berbagai
negara di dunia.
4.
Hubungan Sejarah Dengan Ilmu Sosial
Lainnya
1. Hubungan Sejarah Dengan Sosiologi
Hal ini
lebih tepat lagi dengan cepatnya perubahan sosial jelas menarik perhatian bukan
saja sejarahwan, tetapi juga sosiologiwan. Sebab para sosiologiwan yang
menganalis berbagai persyaratan pembangunan pertanian dan industri di negara –
negara yang disebut negara berkembang memperoleh kesan yang mereka kaji adalah
tentang perubahan waktu ke waktu, dengan kata lain sejarah.
2. Hubungan Sejarah Dengan Antropologi
Hubungan ini
dapat dilihat karena kedua disiplin ini memiliki persamaan yang menempatkan
manusia sebagai subjek dan objek kajiannya, lazimnya mencakup bebagai dimensi
kehidupan. Disamping memiliki titik perbedaan, kedua disiplin itu juga memiliki
persamaan. Bila sejarah membatasi diri pada pengambaran suatu peristiwa sebagai
proses dimasa lampau dalam bentuk cerita secara einmalig ”sekali terjadi”. Hal
ini tidak termasuk bidang kajian antropologi, namun jika suatu pengambaran
sejarah menampilkan suatu masyarakat di masa lampau dengan berbagai aspek
kehidupan, termasuk ekonomi, politik religi dan kesenian maka gambaran tersebut
mencakup unsur – unsur kebudayaan.
3. Hubungan Antropologi Budaya Dengan Sejarah
Pertama,
makna kebudayaan telah semakin meluas karena makin luasnya perhatian para
sejarahwan, sosiologiwan, mengkritisi sastra, dan lain – lain. Semakin
dicuurahkan kepada kebudayaan populer, yakni sikap – sikap dan nilai- nilai
masyarakat awam serta pengungkapannya kedalam kesenian rakyat, lagu – lagu
rakyat, cerita rakyat, festival rakyat dan lain – lain.
Kedua,
semakin luasnya makna kebudayaan semakin meningkat pula kecendrungan untuk
menganggap kebudayaan sebagai sesuatu yang aktif bukan pasif.
4. Hubungan Sejarah Dengan Psikologi
Relevasi kedua
disiplin itu bagi sejarah adalah penting karena bertolak dari asumsi ”jika
kepribadian dasar berbeda – beda antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya,
pastilah ia berbada – beda pula antara satu periode dan periode lainnya”.
Selain itu, pendekatan psikologis paling tidak dapat dilakukan melalui tiga cara.
Pertama,
sejarahwan terbatas dari asumsi yang hanya berdasarkan akal sehat tentang sifat
manuasia.
Kedua,
tiori para ahli psikologi memberikan sumbangan terhadap proses kritik sumber.
Ketiga ada
sumbangan dari para ahli psikologi bagi sejarah yakni para ahli psikologi telah
banyak memberi perhatian pada ”psikologi pengikut” disampin pada ”psokologi
pemimpin”.
5. Hubungan Sejarah Dengan Geografi
Hubungan ini
dapat dilihat dari suatu aksioma bahwa setiap peristiwa sejarah senantiasa
memilki lingkup temporal dan spasial (waktu dan ruang), dimana keduanya
merupakan faktor yang membatasi fenomena sejarah tertentu berbagai unit
(kesatuan). Apakah itu perang, riwayat hidup, kerajaan dan lain sebagainya.
Mengenai
kedekatan ilmu geografi dan sejarah tersebut, ibarat sekutu lama sejak zaman
geografiwan sudah demikian terkait, ibarat terkaitnya pelaku, waktu dan ruang
secara terpadu.
6. Hubungan Sejarah Dengan Ilmu Ekonomi
Terbentuknya
jaringan navigasi atau transpoortasi perdagangan disatu pihak dan pihak lain,
serta jaringan daerah industri dan bahan mentah mengakibatkan munculnya suatu
sistem global ekonomi. Lahirnya sistem global ekonomi tersebut memiliki
implikasi yang sangat luas dan mendalam tidak hanya pada bidak ekonomi saja,
tetapi erat hubungannya dengan bidang lain misalnya bidang politk.
7. Hubungan Sejarah Dengan Ilmu Politik
Politik adalah sejarah masa kini, dan sejarah adalah politik
masa lampau.
5.
Konsep Ilmu Sejarah
1. Perubahan
Istilah yang
mengacu kepada sesuatu hal yang menjdi ”tampil berbeda”. Konsep demikian
penting dalam sejarah dan pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri
pada hakekatnya adalah perubahan.
2. Peristiwa
Sebagai keunikan
dalam suatu kejadian yang menarik atau luar biasa. Dalam penelitian sejarah peristiwa selalu menjadi objek kajian, mengingat
salah satu karakteristik ilmu sejarah adalah mencari keunikan ”yang terjadi
pada suatu peristwa tertentu dengan penekanan pada tradisi – tradisi
relativisme
3. Sebab dan Akibat
Sebab adalah
faktor – faktor determinan fenomena pendahulu yang mendorong terjadinya sesuatu
perbuatan, perubahan maupun peristiwa sedangkan akibat adalah sesuatu yang
menjadikan kesudahan atau hasil suatu perbuatan maupun dampak dan peristiwa.
4. Hasionalisme
Rasa kebangsaan,
dimana kepentingan negara dan bangsa mendapat peerhatian besar dalam kehidupan
bernegara.
5. Kemerdkaan atau kebebasan
Nilai utama
dalam kehidupan politik bagi setiap ngara dan bangsa maupun umat manusia yang
senantiasa diagungkan sekalipun tidak selamanya di praktikkan.
6. Kolonialisme
Merujuk pada
bagian imprialisme dalam ekspansi bangsa – bangsa Eropa barat keberbagai
wilayah lainnya didunia sejak abad ke-15 dan 16
7. Revolusi
Merujuk pada suatu pengertian
tentang perubahan sosial politik yang radikal, berlansung cepat dan besar –
besaran.
8. Fasisme/ Facism
Adalah nama
pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran
partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalisme yang sempit, rasialis,
meliteristis dan imperialis
9. Komonisme
Merupakan suatu
impian untuk meciptakan masyarakt ideal yang dapat mensejahterakan semua
manusia melalui rangkaian program akumulasi modal antikapitalis atau
westernisasi secara cepat melalui berbagai revisi ajaran karl marx.
10. Peradaban/ civilization
Merupakan suatu
konsep yang merujuk pada suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia
yang mencakup nilai, norma, institusi dan pola pikir terpenting dari suatu
masyarakat yang mewariskan dari generasi ke generasi
11. Perbudakan/ Siavery
Suatu istilah
yang menggambarkan suatu kondisi dimana seseorang maupun kelompok tidak
memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki hak asasi sebagai
manusia yang layak.
12. Waktu
Konsep waktu
dalam hal ini (hari, tanggal, bulan, tahun, windu dan abad) merupakan konsep
ensensial dalam sejarah
13. Feminisme
Adalah nama
suatu gerakan emansipasi wanita dan subordinasi pria
14. Liberalisme
Merajuk pada
kebebasan seluas - luasnya
15. Konervatisme
Meyakini bahwa
realitas suatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah.
1992. Materi Pokok Pendidikan IPS-2:
Buku I. Modul I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Abdulsyani. 1987. Sosiologi Kriminalitas. Bandung: Ramadja Karya.
Abdullah,
Taufik. 2006. Ilmu Sosial dan Tantangan Zaman.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.